Sebanyak 21 Mahasiswa Asing dari program Darmasiswa UM,akan turut serta mengikuti KAMPUNG CEMPLUK FESTIVAL#4 diantaranya pawai budaya pada tanggal 23 september 2013 jam 15.00 dan mengisi beberapa slot program rangkaian KCF#4 diaman mereka akan ber kolaborasi dengan para partisipan di KCF#4.
Menurut Bapak Gatut Susanto,selaku koordinator dari BIPA UM,Sangat antusias menyambut dan berkolaborasi dengan gelaran di Rangkaian KAMPUNG CEMPLUK FESTIVAL#4 ini.
Tentang Program Darmasiswa UM
Pesona Universitas Negeri Malang (UM) bagi mahasiswa asing tampaknya tak pernah surut. Setelah sukses dengan program Critical Language Scolarship (CLS), Rektor UM Prof. Dr. H. Suparno, Kamis (13/9/2012) meresmikan program Darmasiswa yang diikuti oleh 15 mahasiswa asing yang berasal dari Ceko, Slovakia, Madagaskar, Polandia, Thailand, Jepang, dan Vietnam.
Para mahasiswa asing ini meminati beberapa program yang ditawarkan oleh UM. Empat diantaranya menjadi mahasiswa S2 pendidikan, dan sebelas lainnya mempelajari Bahasa Indonesia di program S1 Bahasa Indonesia Fakultas Sastra (FS).
Keinginan masing-masing mahasiswa dalam belajar di The Learning University ini mempengaruhi pemilihan jurusan yang akan ditempuhnya selama satu tahun mendatang. Saki Nagamatsu dari Jepang misalnya, memilih belajar di UM agar kelak dapat bekerja di Indonesia. Mahasiswi Jepang yang memiliki nama Indonesia ‘Sari’ ini adalah mahasiswa Fukuoka University jurusan sosiologi yang masuk UM dari program Asia Mandiri.
“Saya ingin bekerja di Indonesia, karena itu saya akan tinggal satu tahun untuk memperdalam bahasa Indonesia,” kata Saki dalam Bahasa Jepang. Menurutnya, banyak perusahaan Jepang yang berkembang pesat di Indonesia. “Tetapi saya ingin di perusahaan Jepang. Perusahaan apa belum saya putuskan,” ucap gadis yang kurang bisa berbahasa Inggris itu.
Sementara itu, Rektor UM Prof. Dr. H Suparno menambahkan, UM akan menyediakan tutor-tutor handal untuk mengajari mahasiswa asing Bahasa Indonesia. “Jangan khawatir yang tidak bisa Bahasa Inggris. Dalam waktu seminggu, kalian pasti bisa,” kata Prof. Dr. H. Suparno dalam sambutannya.
Menurut Ketua Program Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA) UM, Gatut Susanto, program Asia Mandiri ini baru kali pertama dibuka di UM. Selain Jepang, negara yang dibidik adalah Korea dan China. Hal ini dikarenakan bahasa Indonesia menjadi bahasa yang banyak dipelajari di perguruan tinggi di negara tersebut.
Secara nasional, program Darmasiswa tahun ini peminatnya terus meningkat dari tahun ke tahun. Tahun ini, sekitar 2.400 orang mahasiswa asing dari berbagai negara yang mendaftar untuk menjadi peserta program. Namun hanya 750 orang mahasiswa yang berhasil lolos seleksi untuk mengikuti program selama satu atau dua semester.
Program Darmasiswa merupakan program beasiswa parsial untuk mahasiswa asing dari berbagai negara yang tertarik mempelajari bahasa Indonesia, kesenian, musik, kuliner, dan kerajinan tangan khas Indonesia. Para peserta bisa memilih satu di antara subjek-subjek tersebut di berbagai perguruan tinggi negeri maupun swasta yang ikut berpartisipasi dalam Darmasiswa. Tahun ini, 750 peserta Darmasiswa yang berasal dari 77 negara akan disebar ke 59 perguruan tinggi di seluruh Indonesia. (Riz)
sumber: http://www.um.ac.id/news/2012/09/772/