Cara “beda” dalam menampilkan karya-karya puisi…
orang menyebutnya…teatrikal musikalisasi puisi.
SALAM BUDAYA!
- A. TERAS DEPAN
Jujur, pada awalnya yang ada hanya hasrat pada membuat “coretan kata-kata” yang lalu tersimpan hanya untuk diri sendiri. Atau mungkin diberikan hanya pada sahabat yang dianggap bisa mengerti walau akhirnya tetap menyendiri juga.
Pada waktu, dalam kumpulan pun datang dan pergi manusianya. Tak sedikit yang hanya jadi penikmat dan atau yang hanya mengurung dan atau memilih terkurung pada tempurung milik sendiri saja.
Sedang sang bini yang awalnya sadar berada di rimba negeri orang, tak tahu mengapa berubah otaknya menjadi pelaku yang akhirnya tersesat di tengah gegap gempita hutan buatannya sendiri. Dari kerabat dekat yang tak dekat adanya, telinga dan hati mendapat kabar bahwa ia berdiri pada jalan yang di kiri. Tak urung jadi coretan dan ingin di-teriak-kan pula.
Sementara kota sendiri tak berikan pilihan berbeda, mandul taman seni budayanya. Trotoar di kota sebelah dalam Panggung Orasi Budaya (POB), adalah Apsari (Sby, 15’04’12), Ekspresi (Sby, 29’04’12) dan DPRD (Sby, 26’05’12) jadi halaman kecil pada waktu sempit untuk bercinta dengan otak dan hati para pelaku dan penyaksi. Semoga tak salah memilih berkelana pada kota tetangga untuk muntahkan yang ingin disuarakan, walau sekedar orgasme sesaat.
Saat kemudian terbentur sebuah sadar, pada tanya “mengapa tak ramaikan rumah sendiri agar tak lagi merana?”, perca-perca pun mulai dikumpulkan dan dipilin seperti apa kuasanya kita bisa, tak ingin muluk dalam berkhayal pun seperti apa jadinya kelak. Trotoar dan taman terbatas di Universitas Brawijaya (Mlg, 26-27’06’12) jadi tempat awal “kembali” merintis suara kritis di halaman kota sendiri.
Prihatin pada rumah sendiri yang masih saja tampak sepi. Satu dua manusia saja yang wujudnya mondar-mandir peduli. Tinggal berani atau tidak, pulang dan mengisinya dengan sedikit cerita dari utara, mencoba menanam pohon peduli agar tumbuh dan semoga ia cantik bersemi.
Sebutan CELOTEH! pun lahir pada sepinya malam di DKM – Dewan Kesenian Malang (Mlg, 01’07’12), pada waktu kawan berserak tapi sedikit sahabat yang sehati. Sungguh, tak peduli itu ada dan terjadi, tetap saja langkah kaki berpijak pasti pada suara hati bahwa “sudah ada rumahmu sendiri, tinggal kau takut atau berani!”.
Sejumlah coretan karya-karya yang dulu menyendiri di sudutnya sendiri atau dunia maya yang tak berarti, pun diramu dengan gerak dan celoteh-an spontan, disuarakan, diteriakkan tak setengah hati. Tak peduli seribu penyaksi tapi tak mengerti, lebih baik satu saja penyaksi tapi mengerti.
Walau masih sangat muda dan berkembang hanya dari trotoar kota Malang dan tanpa latar belakang ilmu teori akademik mumpuni, hal terpenting adalah CELOTEH! masih tetap berpegang pada prinsip tampil dengan “kejujuran hati“, baik dalam karya-karya tertulis maupun dalam gerak dan celoteh spontannya yang coba tetap belajar tak habis di hari.
Prinsip itu pula yang coba “membersihkan” segala halangan dalam perjalanan orgasme CELOTEH!. Trotoar halaman di kota sendiri lalu jadi saksi, muntahnya tulisan-tulisan lain lagi.
CELOTEH! sederhananya, adalah tampilan karya-karya puisi dengan cara “berbeda“, yang dalam pelaksanaannya, tampilan puisi atau peralihan dari satu puisi ke puisi yang lain dilakukan dengan sebuah konsep dan memenuhi unsur “teater” seperti skenario atau penataan cerita, pelakon, gerak dan artistik (cahaya/lampu dan bunyi/musik).
Dalam perjalanannya, tetap saja lebih banyak nilai “spontanitas”, baik dalam tata cerita maupun lakonnya. Puisi-puisi yang akan dibaca diurut dalam sebuah rangkai cerita. Sebelum dan sesudah sebuah puisi dibacakan, diberikan pula narasi (pengantar). Properti pendukung yang digunakan pun sederhana, apa adanya saja (cahaya/lampu dan bunyi/musik).
Waktu terus berjalan, pada penggarapan tampilan CELOTEH!, kata dan musik pun bercinta! Babe “Sokran”, Hamzah “Jenggot”, Joni “Wakidjo”, Kaconk, A’ang “Gimbal” dan Samsul “Gus Sul”, Erwan “Crayon” serta kawan-kawan lain, pada kesempatan yang tersedia, meramu bunyi yang sangat mendukung tampilan.
Kawan-kawan STK (UNM), Slanker’s, Duta BNNK Malang dan kampus-kampus lain, baik yang memiliki latar belakang teater atau tidak, terus menambah warna tiap tampilan CELOTEH!. Tak harus mereka terlibat dalam tiap tampilan, seadanya saja, sesempatnya saja, siapa saja, bebas saja, merdeka!
- B. PERJALANAN
- § Merintis
– Stasiun Kota Baru Malang (…)
– Taman Apsari Surabaya (15 April 2012)
– Taman Ekspresi Surabaya (29 April 2012)
– DPRD Surabaya (26 Mei 2012)
– Universitas Brawijaya Malang (26-27 Juni 2012)
- § Lahir nama CELOTEH!
Dewan Kesenian Malang (01 Juli 2012)
- § Melangkah
– Dewan Kesenian Malang (01 Juli 2012)
– Alun-alun Malang (07 Juli 2012)
– KNPI Malang (08 Juli 2012)
– Car Free Day Malang (15 Juli 2012)
– Panti Asuhan Akhlaqul Karimah Malang (26 Juli 2012)
– Alun-alun Malang > Sahur On The Road (27 Juli 2012)
– A Zone Ngabuburit Corner (12 Agustus 2012)
– Alun-alun Malang > Buka Puasa Bersama Anjal dan DPRD Malang (13 Agustus 2012)
– Pos Jaga Sukorejo Pasuruan > Tribute to RI, Agus n Alm. Yus (17 Agustus 2012)
– Opening Ceremony Seminar Internasional Universitas Brawijaya Malang (27 September 2012)
– Alun-alun Malang > Menyambut Narasumber Seminar Internasional (30 September 2012)
– Universitas Brawijaya Malang (08 Oktober 2012)
– Delta Cafe Sidoarjo (18 Nopember 2012)
– Universitas Kanjuruhan Malang (28 Nopember 2012)
– Dewan Kesenian Malang > Memperingati Hari AIDS (01 Desember 2012)
– Dewan Kesenian Malang > Memperingati 15 th SFCM (09 Desember 2012)
– Idea Circuit, Malang > Romantisme Goodbye (12 Desember 2012)
– Universitas Muhammadyah Malang (16 Desember 2012)
– Universitas Brawijaya Malang > Memperingati 1th SKB (19 Desember 2012)
– Lesehan 24 Soekarno-Hatta Malang > Tahun Baru 2013 (31 Desember 2012 – 1 Januari 2013)
– Parade Teater Kampus Jatim – Unisma > Pekan Karya Teater Kampus Jawa Timur (28 Maret 2013)
– Pelangi Sastra Malang @Artrock Cafe > Words War IV (31 Maret 2013)
– Revolusi Cinta > 15 th SFC Surabaya – Ubhara (Universitas Bhayangkara), Surabaya (14 April 2013)
– MALAM PUJANGGA 2013 > PANCARAN PURNAMA SANG LEGENDA SASTRA @Sasana Budaya – Universitas Negeri Malang (23 April 2013)
– Penggalangan dana > JURUS TANDUR TANPA NARKOBA @Car Free Day Malang (9 Juni 2013)
– Line Concert Tour Senyawa (Wukir Suryadi dan Rully Sabara) @Taman Autis UM (Gazebo) (14 Juni 2013)
– JURUS TANDUR TANPA NARKOBA, Tanpa Narkoba Tetap Bisa Berkarya @Andromeda Cafe Malang (15 Juni 2013)
– Peringatan HANI se-Jatim @Car Free Day, Jl. Ijen Malang (30 Juni 2013)
– MOS SMK PGRI 3 @Balai Kartini Malang (01 Juli 2013)
– Workshop Kementrian Agama > Workshop Pemuda-Pemudi Gereja Se-Jatim @Hotel Sahid Montana Malang (12 Juli 2013 dan 26 Juli 2013)
– Pesantren Ramadhan @Ponpes Al-Hikam Malang (27 Juli 2013 dan 31 Juli 2013)
– Berbagi Untuk Sesama (bagi takjil gratis) @perempatan Jl.Veteran – Jl.Sumbersari, Malang (28 Juli 2013)
– Peluncuran buku dan diskusi: “Arung Diri” (kitab puisi) karya Djoko Saryono dan Penyair Midas karya Nanang Suryadi @Padi City Resort, Malang (2 Agustus 2013)
– Peringatan HUT RI ke-68 di Komunitas Keuskupan Malang (18 Agustus 2013)
– Mos Maba Poltekes Depkes Malang (27 Agustus 2013)
– Halalbihalal SFC Surabaya di Pantai Balekambang Malang (31 Agustus 2013)
– Mos Maba Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Malang (8 September 2013)
- § Latihan pertama
DKM, Malang, 17 Nopember 2012
(sebelumnya tampil dengan cerita yang spontan dibuat di TKP)
- § Resmi membuka facebook
Malang, 15 Nopember 2012 (setelah diadakannya diskusi kecil di DKM).
- C. ALAMAT
Jl. Ranakah 12 – 14 (Blok F 6 – 7)
Badut Permai – Tidar
Kel. Karangbesuki – Kec. Sukun
Malang 65146
Cdma : 0341-6581812
Gsm : 085755089729
Facebook : CELOTEHMLGasli
Email : [email protected]