Nuansa Malam H -5
“FESTIVAL KAMPUNG CEMPLUK VIII’
Pekan “prepekan” jelang “Festival Kampung Cempluk” ke-8 tanggal 23-27 September 2018 mulai terlihat. Paes Kampung (menghias ruang kampung)” dikerjakan malam hari dengan secara bergotong-royong oleh warga RW I Desa Sumberejo Kalisongo, yang berjejuluk “Kampung Cempluk”. Ya, malam hari adalah waktu yang sengaja “diluangkan” warga dengan tanpa harus meninggalkan waktu kerja di hari siang. Perhelatan kampung yang di tahun ini (2018)
memasuki kali ke-8 disikapi warga bukan sebagai “perintah aparat desa”, namun lebih sebagai “panggilan sosial” dan “tanggung jawab moral” untuk tahap demi tahap menguatkan ketahanan eko-sosio-kultura kampungnya. Pada sisi lain, “rioyo kampung ini” berikhtiar untuk mengkontribusikan aspek edukasi-rekreasi yang berbasis kampung kepada khalayak.
Kampung Cempluk di Kecamatan Dau Kabupaten Malang, yang berada di area transisi “rural-urban’, yakni di perbatasan Kota dan Kabupaten Malang, telah dan tentang membuktikan diri akan survivalitasinya untuk secara mandiri merevitalisasikan kampung. Berangkat dari inisiatif dan semangat internal warga kampung, dengan tanpa atau sedikit perhatian dari Pemerintah Desa dan Pemkab,
semangat kampungnya menggelinding dari tahun ke tahun hingga mampu menembus ruang perhatian yang bukan sekedar pada tingkat desa dan daerah, namun melesat jauh ke spektrum atensi regional, nasional bahkan internasional. Kampung Cempluk sebagai “pemula festival kampung” mampu menginspirasi kampung-kampung lain untuk mengharirayakan kampung-kampungnya.
Semoga pekan depan Festival Kampung Cempluk VIII berlangsung “gangsar”, mengalir lepas bagai aliran Kali Metro yang memagari sisi Utara dan timur desanya. Selamat dan senantiasa semangat warga Kampung Cempluk di dalam menyongsong tibanya hari raya kampung lima hari mendatang. Nuwun.
Omah Ngopi, Kampung Cempluk, 18 September 2018
Dwi Cahyono (Sejarawan)