[subscribe2]CINTA BUDAYA: Festival Kampung Cempluk kembali hadir mengangkat budaya nusantara.
MALANG – Seperti yang sudah diprediksi, pembukaan Festival Kampung Cempluk 4 yang berlokasi di RW 2 Dusun Sumberejo, Kalisongo, Dau, tadi malam (23/9) berlangsung semarak. Pada tahun keempat ini, panitia yang terdiri dari warga empat RT di Sumberejo, mahasiswa Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya (UB) dan beberapa komunitas seni tersebut mengusung tema ‘Kampung Sebagai Ruang Ketahanan Budaya’.
Koordinator Acara Festival Kampung Cempluk 4, Denny Mizhar, mengatakan kegiatan yang dihelat setiap malam selama satu pekan penuh ini menyuguhkan berbagai penampilan yang memberi nilai edukasi tinggi tentang seni budaya kepada masyarakat. Di antaranya ialah sarasehan budaya, workshop, parade puisi, dan art performance. Masing-masing dikemas dalam subtema Cempluk Bersastra, Cempluk Bermusik, Cempluk Berbunyi, Harmoni Kampung, Cempluk Bergerak, dan Cempluk Total Art di malam terakhir.
“Art perforemance nya meliputi pantomime, barongsai, jaranan, dolanan dan tari tradisional, monolog, teater, serta yang pasti diserbu pengunjung, yaitu jajanan kampung yang sudah jarang ditemui di Kota Malang,” ujar Denny bersemangat.
Sejak pra acara pada pukul 15.00 sore, yaitu pawai budaya yang menampilkan puluhan peserta, kegiatan festival budaya dan sastra ini menarik perhatian pengunjung yang terdiri dari masyarakat setempat dan dari luar daerah. Menariknya, salah satu peserta pawai tersebut adalah sekelompok mahasiswa asing dari Universitas Negeri Malang (UM).
Sesuai dengan subtema malam pertama, yaitu Cempluk Bersastra, tepat pukul 19.00 WIB, penampilan teater Muda dari SMK Muhammadiyah 2 Malang, Komunitas Celoteh, Orkes Hanskestra, Kelompok Bermain Kampung Cempluk (KBKC), Ranggawarsita, Celoteh, G4 dari Mojokerto mulai menghangatkan suasana Kampung Cempluk yang dingin. Parade puisi dari penyair-penyair Kota Malang juga menjadi magnet bagi ratusan pengunjung yang memadati lokasi. Tak ketinggalan, musikalisasi puisi oleh Winda Karmelita juga mendapat aplaus panjang dari pengunjung.
“Sesuai tema, tujuan dilaksanakannya Festival Kampung Cempluk di tahun keempat ini ialah untuk mewadahi kreasi kesenian daerah agar kelestariannya terus terjaga. Kampung sebagai ruang ketahanan bahkan laboratorium seni budaya harus dioptimalkan,” ujar pegiat komunitas Pelangi Malang tersebut.
Lebih dari itu, Denny juga berharap kegiatan ini mampu memenuhi kehausan masyarakat akan seni budaya. Tak hanya untuk warga Kampung Cempluk, tetapi juga untuk masyarakat luas.
“Tidak mustahil, festival yang digelar atas swadaya masyarakat menengah ini menjadi salah satu ikon Malang dalam melestarikan seni budaya di Indonesia,” pungkasnya. (ily/nda)
Doc. Photo ( same day edit ) by Nicko Lulable D’Pixelmotion & Ruwwet Bayu Alif Asyari
SUMBER : http://www.malang-post.com/edupolitan/73809-mahasiswa-asing-ramaikan-festival-kampung-cempluk-4
LIHAT GALERI KLIK DISINI