TEATER KOMUNITAS (TEKO) BERGERAK DI KAMPUNG CEMPLUK

Teater Komunitas

Teater Komunitas (TeKo) dibentuk  sebagai duta Encompass Indonesia untuk penyampaian

misi-misi hidup bermultikultur dengan “6 Elemen” dalam medium kesenian, pada 11 April 2014 di

Jakarta yang kemudian dioperasikan di Malang. Pembentukan ini sendiri berawal dari spirit pentas

“Metamorphosa: Batik Experimental Multimedia Performing Art” yang digelar pada 7 Desember

2013. Pentas tersebut dinilai sukses menyatukan hampir 15 komunitas dengan beragam disiplin dan

usia dalam sebuah wadah. Rentan penggarapan pentas ini sendiri tidak bisa dibilang sebentar karena

mulai dari penggodokan hingga penggarapannya memakan waktu hampir satu tahun. Hasil akhir dari

pentas ini sendiri selain perjumpaan multikomunitas yang berlanjut hingga saat ini adalah juga

mematahkan persepsi orang bahwa antara generasi muda dan tua sulit disatukan, dan juga hampir

mustahilnya disatukan komunitas-komunitas yang begitu beragam ini dalam satu wadah. Maka

pascapentas, begitu banyak alumni pentas Metamorphosa yang menginginkan agar spirit ini

dilanjutkan dalam sebuah wadah yang bernama, yang spiritnya tak jauh beda dengan pentas

Metamorphosa.

Teater Komunitas kemudian memiliki visi-misi mewadahi berbagai macam komunitas kreatif

dalam wadah pertunjukan seni. Program-program yang pernah dilaksanakan diantaranya pada bulan

Juli 2014, yaitu workshop teater dengan pemateri dari Teater Mandiri Jakarta, Arswendy Nasution dan

Bambang Ismantoro. Pada Oktober 2014, TeKo mejalin kerja sama dengan UKM Penulis Universitas

Negeri Malang untuk menyelenggarakan workshop menulis bersama Ayu Utami. Di hari yang sama

TeKo juga bekerja sama dengan komunitas fotografi Sunday Photography Malang dan Himafo UM

untuk menyelenggarakan 2 workshop fotografi bersama Erik Prasetya, salah satu dari 20 fotografer

paling berpengaruh di Asia tahun 2012 menurut Invisible Photographer Asia.

TeKo telah beberapa kali tampil di beberapa event di Indonesia, di antaranya di Festival

Kampung Cempluk 2014, Festival Kampung Malangan, Bhinneka Camp 2014 Encompass Indonesia,

Pentas 9-an sekaligus Peringatan 40 Hari Alex Komang di Taman Ismail Marzuki Jakarta, Pentas 1

Tahun Teater Komunitas di Malang, sampai gelaran Teater Periodik Dewan Kesenian Jawa Timur di

Surabaya.

Teater Komunitas kerap memainkan tubuh dengan media eksplorasi kain, topeng, dan

Barong. Sebab tubuh merupakan modal dasar dan utama seorang pemain teater. Tubuh itu bisa

didiamkan dalam sarung layaknya bayi yang berada di perut ibu. Tubuh itu bisa dilincahkan layaknya

pemain akrobat. Pun bisa diindahkan layaknya gemulai tubuh seorang penari yang bergerak-gerak di

bawah bulan purnama.

Pin It