Tentang Teater Muda
Kesenian sebagai media mengekpresikan diri untuk melatih mental dan melatih mengasa kepekaan jiwa sehingga dapat menunjukkan bakat yang dimiliki oleh siswa-siswi smk muhammadiyah 2 malang. Aspek lain yang menjadi seni penting adalah kerja sama, hal ini nampak pada kerjasama yang dilkukan setiap kelompok dalam membuat pertunjukan teater serta pertunjukan musik.
Kegiatan yang melibatkan kelas X Siswa SMK Muhammadiyah 2 Malang dalam pergelaran teater serta pertunjukan musik yang melibatkan kelas XI Siswa SMK Muhammadiyah 2 Malang yang dilaksanakan pada tanggal 14-15 Juni 2012 dari pukul 08.00- 17.00 WIB bertempat di Aula SMK Muhammadiyah 2 Malang. Adapun terdiri dari 11 kelompok yang tampil dalam pergelaran teater sedangkan seluruh kelas XI dalam mengapresiasi seni musik yang ditampilkan oleh HomPimPah Ennsemmble (Teater HomPimPah FEB UMM) guna melakukan penggalian pengalaman estetis dalam bermusik serta saling berbagi dalam membuat komposisi musik. HomPimPah Ensemble menampilkan 4 komposisi dengan alat musik tradisional dan modern.
Dalam acara tersebut kelompok Teater Ektrakulikuler SMK Muhammadiyah 2 malang juga menampilkan pertunjukan. Teater dengan nama Teater MUDA SMK Muhammadiyah Malang membawakan lakon yang berjudul “Negeri Batu”. Selain pergelaran teater dan musik, kegiatan pemutaran film dari kelompok kegiatan ektra film yakni Sekar Muda Movie Club menayangkan film yang pernah mendapat juara dua dalam lomba Film Indie MEA WARD dengan judul “Titik Balik” yang bedurasi 15 Menit.
Dalam dunia pendidikan kesenian adalah media pembelajaran bagi siswa mengenal dirinya, melatih mental dan mengembangkan bakat juga membina karakter diri. Maka kesenian patut untuk dikembangkan, selain menjadi media-media pembelajaran juga mengalihkan aktivitas siswa-siswi yang pada dasarnya masih remaja ke arah kegiatan yang positif ditengah gempuran media dan pengaruh negatif yang tidak bisa dibendung dengan muda.
Demikian kegiatan yang sederhana tetapi bermanfaat bagi siswa-siswi sehingga kedepan diperlukan dukungan secara fasilitas serta moral oleh seluruh penghuni sekolah menjadi penting. Maka ruang estetis dan jiwa pun ter-asa, serta sekolah menjadi ruang menyalurkan bakat berkesenian dengan nyaman. Dengan begitu fungsi pendidikan sebagai tranformasi budaya dapat berjalan dengan baik.
