Universitas Brawijaya sinergikan Kampus dan Kampung

KampungCempluk.com. Langkah kongkrit yang dilaksanakan oleh Universitas Brawijaya melalui LPPM UB dengan membuat program SONJO DESO adalah cara efektif sebagai media komunikasi di ruang kampung lingkar kampus. Kita tahu keberadaan kampung cempluk sumberjo desa kalisongo kec.dau kab.malang yang berdekatan dengan kampus UB dua, merupakan ruang yang tentunya sama-sama menjadi mitra yang strategis. Dimana hal ini bagi masyarakat kampung linkar kampus tersebut terkadang jauh dan jarang untuk berkomunikasi atau dekat secara ikatan emosional. dikarenakan hal tersebut kepentingan keberdaan kampus hanya dipahami sebagai ruang ekonomis semata….

suasana sarasehan budaya LPPM UB dan Warga Kalisongo

suasana sarasehan budaya LPPM UB dan Warga Kalisongo

Ini bisa kita ketahui terutama di Malang yang notabene nya ada kurang lebih 52 kampus baik PTN,PTS dimana rata rata banyak penduduk musiman utama nya mahasiswa. Nah Paradigma kampus sebagai investasi dan mahasiswa sebagai aset, dengan pola secara tidak langsung membuat interaksi transaksional,ini membuat ikatan emosional antara kampus dan penghuninya serta masrayakat utamanya lingkar kampus semakin berjarak. Kondisi ini berjalan berpuluh puluh tahun yang terjadi dikawasan sekitar kampus di malang. Begitu juga sebaliknya Kampus dalam hal ini semakin menjadi menara gading karena terlalu fokus pada proyeksi proyeksi yang terlalu jauh dari ruangnya sehingga amat sulit untuk menemukan titik temu komunikasi yang efektif serta kultural.

Melalui Program SONJO DESO dengan treatment awal di kampung lingkar kampus ini, Universitas Brawijaya melaksanakan beberapa tahapan diantaranya adalah dengan membuat Sarasehan Budaya,dengan pola sharing ,dialogis serta penuh interaksi permusyawaratan. Sehingga hal ini membangun kedekatan secara psikis. Menurut Ketua LPPM UB Dr Bambang Susilo, kami tidak ingin hanya berinteraksi di dunia Internasional saja,dengan Inggris,Australia,Amerika tapi lupa akan berinteraksi dengan tetangga kampung sendiri yaitu areal kampung lingkar kampus ini terutama Kampung Cempluk (red).

 Melalui Sonjo Deso ini kami ingin ada langkah kongkrit bersama warga bagaimana kedepan komunikasi kampus kampus ini menjadi kemitraan yang strategis dan berkelanjutan. Sehingga Kampus berdampak bukan hanya dalam konteks eknomi semata tapi berdampak secara Keilmuan terhadap kampung lingkar kampus,utama nya adalah kontribusi pendidikan untuk penguatan SDM Muda melalui Karang Taruna di setiap kampung atau Desa. Suparman ( plt kades kalisongo ), merasa senang dengan adanya program ini karena desa butuh mitra yang bisa membina para karang taruna desa agar bisa menjadi pemuda pemudi yang berkwalitas juga sehingga bisa mengembangkan potensi desa dengan pengolahan individu secara kompeten.

WhatsApp Image 2018-12-10 at 09.33.52Plt Kades Kalisongo juga mengutarakan dengan bentuk keseriusan dia bersama warga kalisongo pada umumnya bahwa warga siap bersinergi tanpa ada rekayasa,kami akan bilang kalau tidak ada atau didak mungkin untuk dilakukan akan bilang tidak ,tapi jika bisa dilakukan kami akan dengan sangat senang hati akan bilang ya. sehigga berharap program program ini terus berkelanjutan. Heri salah seorang warga saat sarasehan budaya juga mengusulkan agar Kampus bisa memberi kesempatan program anak anak karang taruna bisa merasakan juga mengenyam pendidikan di UB yang tentunya tetap dengan syarat standart UB. Dengan begini akan memudahkan komunikasi antara kampus kampung melalui peran karang taruna yang akan berkolaborasi dengan mahasiswa UB, Serta melatih mahasiswa UB mempunya kemampuan interaksi sosial yang tinggi serta kepekaan sosial yang kelak sebagai bekal untuk hidup ditengah tengah masyarakat umum.

Menginjak malam, warga berkumpul di depan Balai RW 1, dalam rangka menunggu peresmian Tugu Kampung Cempluk, dimana tugu tersebut menjadi Idaman seluruh warga sumberjo selama dua tahun ini,yang baru terealisasi berkat fasilitasi dari LPPM UB melalui program Doktor Mengabdi. Peresmian tugu tersebut di resmikan oleh Kepala Dusun Bapak Slamet, Suasana sukacita serta penuh kegembiraan tergambar didalam wajah wajah warga kampung cempluk utama nya para karang taruna bagaimana mengemas acara tersebut secara apik dan penuh kreativitas tinggi.

Perpaduan Tehnologi dan unsur seni tradisi di pertemukan dalam satu ruang menjadi sajian menarik,diantara dengan respon Tehnologi Video Mapping yang dibnatu oleh Holution salah satu mitra media creative dari JKIEC Badan Usaha akdemik UB, dimana pada hari sebelumnya tanggal 8 desember 2018 mereka membuat program workshop tentang visual Art Media di salah satu co working space kampung yang berbentuk kedai kopi yaitu di Omah Ngopi Cempluk.

Menginjak Malam setelah peresmian rangkaian dari panggung kreativitas karya warga ditampilkan satu satu mulai tari,musik menghangatkan suasana menjadi sebuah kebahagian kolektif warga. (red)

Pin It